Resign dari company nyaman dan salary yang juga nyaman setahun silam adalah keputusan terbesar, dan mungkin keputusan tersulit sepanjang hidup saya, terlebih saya sudah berkeluarga.

Setelahnya, pace hidup cepet banget dan naik turun. Kalo di ninja hatori: mendaki gunung lewati lembah. Tiap hari ketemu hal-hal baru, pengalaman-pengalaman baru yang menyenangkan dan tentunya banyak juga yang bikin nyesek yang "asa teu kudu kehed".

Ketemu banyak orang-orang aneh yang sebelumnya gak kepikiran bakal ketemu orang seperti itu, karena selama ini lebih sering berkutat di circle yang homogen. Dan tak semua orang itu baik.

Sebelumnya, saya seperti naik delman. Duduk nyaman, dikendalikan oleh kusir berpengalaman, melaju perlahan namun pasti, ditemani kesiur angin mendamaikan, dan selalu sampai ke tujuan.

Namun, setiap hari selalu seperti itu, tak ada hal yang baru. Tuk-tik-tak-tik-tuk-tik-tak-tik-tuk-tik-tak-tik-tuk. Di situ-situ aja, ketemu orang dan hal itu-itu aja.

Setahun lebih belakangan, saya seperti mendaki gunung. Mulanya asa dan semangat membara menggapai puncak. Menyusuri kaki gunung, saya masih sering berpapasan dengan pak tani, ibu dan anak yang memanggul kayu bakar, atau rombongan anggota pramuka.

Perjalanan baru terasa berat begitu memasuki hutan lebat yang gelap. Stamina mulai hah-heh-hoh, sering berhenti sejenak untuk rehat. Jalan makin sepi, sama sekali tak ada orang selain saya. Kiri kanan senyap, hanya ada semak belukar, dengung tonggeret, teriakan monyet, ganasnya pacet, dan tampak ular menyelinap menyamar dengan rerimbun pohon dan pakis.

Dan destinasi bukannya terasa dekat, justru malah muncul keraguan, "Ini kok gak nyampe-nyampe ya? Perasaan udah jauh."

Begitu berhasil keluar dari hutan lebat, akhirnya saya kembali melihat cahaya. Jalanan masih dan makin sepi. Puncak masih jauh. Saya menatap ke bawah: rumah, kebun, sawah di bawah sudah tak kelihatan. Pandangan saya tersungkup awan-awan. Saya tersenyum.

"Gila, gak kerasa ya. Udah sejauh dan setinggi ini saya berjalan. Not bad. Terima kasih sudah melangkah sejauh ini. Segala puji bagi Allah. Besok, kita lanjut melangkah lagi."[]