KOMPAS/SUPRIYANTO

Kita hidup di dunia yang bisa ”undo”, tetapi hidup sejatinya mirip mode analog—sekali ambil keputusan, wajib diterima.

Ada momen dalam hidup di mana keberanian diuji, bukan oleh tantangan besar yang heroik, melainkan oleh keputusan-keputusan kecil yang sering kali dianggap sepele. Satu huruf yang luput dalam draf artikel, satu detail yang keliru dalam storyboard—hal-hal kecil yang berpotensi mewujud celah kecemasan tak kasatmata.

Di dunia yang semakin terhubung ini, derasnya informasi yang kita akses kian tak terbendung, anehnya, keberanian justru perlahan terkikis. Seolah-olah setiap langkah haruslah sempurna, sementara ruang untuk kesalahan menyempit.

Baca lebih lanjut: https://www.kompas.id/baca/opini/2024/10/03/generasi-digital-yang-peragu