Take Me Home, Country Roads: Dari West Virginia ke Padalarang
Saya masih ingat betul momen saat ikut organize retreat para pimpinan di kantor lama pada 2018 silam. Dalam suasana malam yang tenang, CEO kami mengalunkan lagu Take Me Home, Country Roads dari John Denver. Lagu ini menjadi favoritnya—dan konon selalu ia nyanyikan dalam kesempatan menyanyi di event kantor semacamnya—saat acara makan malam, dan iringan rhytm gitar yang lembut itu sontak hanyutkan saya ke dalam suasana yang penuh kehangatan dan nostalgia.
Yang menarik, saat itu, Country Roads bukanlah lagu yang sering saya dengar sebelumnya. Namun, pada malam itu, saya merasa terkoneksi dengan sesuatu yang lebih dari sebatas lagu, seolah-olah lagu itu mampu menembus batas-batas geografis dan budaya.
Saya Tidak Pernah ke Amerika
Lagu Country Roads berbicara tentang West Virginia, sungai Shenandoah, dan Mountain Momma—semua itu terasa sangat jauh dari Padalarang, kampung halaman saya di Bandung Barat. Namun, meskipun saya tidak memiliki kenangan langsung tentang tempat-tempat itu, lagu ini entah kenapa sukses menyentuh bagian terdalam perasaan saya. Apa yang membuat saya merasa begitu terhubung?
Mungkin, salah satu alasannya adalah tema besar yang diangkat dalam lagu ini: rindu akan rumah. Meskipun saya tidak tumbuh di West Virginia, saya bisa merasakan kerinduan yang diungkapkan dalam liriknya. Ada semacam kerinduan universal yang bisa dipahami oleh setiap orang, terlepas dari latar belakang budaya dan tempat tinggal. Dalam setiap nada dan lirik, saya bisa merasakan getaran perasaan nostalgia, tentang tempat yang dianggap sebagai rumah, dan momen-momen berharga yang menyertainya, di mana pun mereka berada dan dari mana pun mereka berasal.
Musik memiliki cara unik untuk menembus batas-batas budaya dan jarak geografis. Ia berbicara dengan bahasa yang universal, yaitu perasaan. Dalam konteks ini, Country Roads bukan sekadar lagu tentang alam West Virginia, tetapi juga tentang ungkapan rasa rindu yang mungkin dirasakan oleh setiap orang ketika jauh dari rumah, terlebih sebagai perantau. Lagu-lagu yang mampu ‘berbicara’ dengan cara ini biasanya lahir dari pengalaman yang jujur dan mendalam dari penciptanya.
Saya menyadari bahwa ketika seseorang menciptakan karya seni, mereka menyalurkan daya, karsa, dan rasa dari dalam diri mereka. Hal ini bisa sangat berpengaruh dalam menyentuh hati orang lain. Ketika John Denver menulis Country Roads, sepertinya dia tidak hanya menciptakan lagu; dia menciptakan jembatan antara dirinya dan pendengarnya di seluruh dunia. Mungkin itulah mengapa, meskipun saya lahir dan dibesarkan di Padalarang dan tumbuh dewasa di Bogor, saya bisa merasakan kedekatan emosional yang dalam dengan lagu ini yang menceritakan sebuah tempat di pedesaan di Amerika Serikat.
Jika saya mencoba menginterpretasikan Country Roads dari sudut pandang pribadi, yang tergambar dalam benak bukanlah tentang jalanan di West Virginia, tetapi tentang jalanan di Padalarang yang macet, padat, bikin jengkel, namun justru setumpuk kekurangannya inilah yang terkadang bikin rindu. Bukan tentang sungai Shenandoah, tetapi mungkin tentang Sungai Citarum yang mengalir deras di bawah jembatan Rajamandala kala sore hari. Bagi saya, lagu ini mengingatkan bahwa home bukan sekadar tempat fisik, tetapi lebih kepada rasa, ketenangan, tempat berpulang, hingga kenangan yang kita bawa di dalam diri kita.
Musik, dan khususnya Country Roads, memberi saya pelajaran bahwa karya seni yang tulus bisa membawa kita kembali ke rumah, walau kita tidak tahu pasti ke mana, dan belum tentu kita sudah benar-benar memiliki rumah secara fisik, seperti saya. Ketika kita mendengarkan lagu ini, kita mungkin tidak hanya mendengar suara, tetapi juga merasakan getaran dari kenangan, harapan, dan cinta yang berkelindan mengikat kita semua sebagai manusia.
Country Roads adalah salah satu contoh bagaimana sebuah lagu dapat menciptakan koneksi antar manusia, tidak peduli dari mana mereka berasal. Kini, setiap kali mendengar Country Roads, saya tidak hanya mendengar lagu yang menceritakan tentang Amerika, tetapi juga tentang diri saya, kampung halaman saya, dan serangkaian perjalanan yang telah membawa saya ke tempat di mana saya sekarang. Seperti halnya sungai Shenandoah yang mengalir—sejujurnya saya tidak pernah melihatnya, koneksi ini akan selalu ada, mengalirkan kisah dan pengalaman yang berbeda, sepanjang usia.[]
-
0 Komentar
Rayakan spirit demokrasi, mari berdiskusi!